Insan Kebencanaan Ungkap Kebijakan Hendri Septa Dapat Pengakuan IOC Unesco

Padang (suarrakyat.com) - Pasca 30 September mengingatkan warga Kota Padang atas musibah bencana 15 tahun lalu, tepatnya pada 30 September 2009. Di mana pukul 17.17, gempa berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang Padang dan sekitarnya. Berlokasi di 0.84 LS - 99.65 BT pada kedalaman 71 Km. Guncangan gempabumi ini dirasakan di Padang dengan intensitas VIII MMI mengakibatkan setidaknya 1100 orang meninggal dan 2650 bangunan rumah rusak berat/ringan.

"Kejadian pada hari itu harusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih memperhatikan tentang mitigasi bencana. Terlebih dengan adanya ancaman mega thrust yang diikuti bencana tsunami, kita sebaiknya mempersiapkan diri dan di sinilah letak pentingnya pimpinan yang peduli seperti Hendri Septa,' ujar pegiat masyarakat siaga tsunami, Patra Rina Dewi, Selasa 1 Oktober 2024.

Kepedulian Hendri terhadap mitigasi telah terbukti. Pada masa kepemimpinan Hendri Septa, dua kelurahan di Kota Padang mendapat pengakuan IOC Unesco sebagai komunitas/masyarakat siaga tsunami (Tsunami Ready Community). Kelurahan itu dalah Kelurahan Lolong Belanti dan Purus. “Ini, satu-satunya kota di Indonesia yang langsung dua kelurahan mendapatkan pengakuan tersebut,” tegas Patra.

Terpilihnya kedua kelurahan itu tak terlepas dari dukungan kebijakan dari pemerintah kota yang giat mempersiapkan warganya untuk siaga tsunami. Dan saat itu, Pemko Padang dipimpin oleh Hendri Septa.

Patra juga mengungkapkan kerja nyata Hendri Septa sebagai wujud kepedulian terhadap mitigasi bencana. Melalui kebijakannya, Hendri menambah marka blue line tsunami di 25 ruas jalan, papan informasi tsunami dan rambu-rambu evakuasi tsunami, serta pembentukan pengelola shelter tsunami.

Bukan hanya itu, dalam hal kebencanaan lainnya menyediakan layanan Command Center 112 untuk menanggapi semua hal terkait krisis dan kedaruratan bencana. Untuk mengatasi banjir misalnya, kata Patra, Hendri telah memerintahkan pengerukan pada beberapa kanal yang mengalami pendangkalan. Sejumlah drainase dibangun sesuai yang tertuang RPJMD 2019-2024, yakni drainase baru kota sepanjang 15,5 kilometer.

"Ternyata, sampai 2024 sudah dibangun sepanjang 18.01 kilometer. Sementara untuk drainase lingkungan dibangun sampai 2024 sepanjang 10,818 kilometer dari target 10 kilometer. Melebihi ekspektasi," ungkap perempuan yang senang gowes ini.

Patra pun melanjutkan. Satu hal yang patut diacungi jempol adalah hendri menghidupkan lagi budaya gotong royong. Ketua RW dan RT dimotivasi untuk terus mengontrol pembangunan di lingkungan masing-masing, agar tak ada drainase yang dibeton oleh pemilik rumah atau pelaku usaha.

“Padang Bagoro sebagai salah satu solusi, karena banyak drainase dijadikan tempat pembuangan sampah. Camat dan lurah diperintahkan untuk cepat tanggap ketika terjadi genangan saat intensitas hujan deras. Upaya pengerukan sedimen di Batang Arau, serta goro massal untuk pembersihan Batang Arau,” kata Patra.

Begitu banyak kemajuan yang dibuat untuk Padang, maka, yakinlah untuk 2024-2029, Hendri dan Hidayat akan lebih responsif lagi terhadap banyak hal termasuk soal kebencanaan. (*)

Di Hari Peringatan Gempa 30 September, Praktisi Kebencanaan Puji Kebijakan Responsif dan Proaktif Hendri Septa

 

Padang (suarrakyat.com) - Calon Walikota Padang, Hendri Septa mendapat apresiasi dari praktisi kebencanaan Kota Padang, Patra Rina Dewi. Apresiasi diberikannya sekaitan respons cepat dan kebijakan proaktif Hendri Septa dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kota Padang.

“Hendri Septa, sosok pemimpin yang sangat responsif terhadap upaya pengurangan risiko bencana,” kata Patra Rina Dewi, Selasa 1 Oktober 2024.

Patra yang aktif di Komunitas aga Tsunami (Kogami) mengatakan sejak menjabat sebagai Wakil hingga WaliKota Padang menggantikan Mahyeldi, Hendri Septa telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam memprioritaskan keselamatan warga Kota Padang. Melalui berbagai program dan inisiatif, Hendri terus mendorong penguatan infrastruktur, peningkatan kapasitas masyarakat, serta kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi potensi bencana.

Patra juga menilai Hendri Septa sangat responsif terhadap upaya pengurangan risiko bencana. Bahkan, di saat banjir besar melanda Kota Padang, ia tak segan untuk terjun langsung ke lapangan guna memastikan kondisi warganya.


Bahkan Patra mengapresiasi maraknya pemangkasan pohon-pohon yang sudah tua pada era kepemimpinan Hendri Septa. Upaya ini, terus dilakukan secara berkelanjutan untuk meminimalisir potensi pohon tumbang, yang bisa saja menyebabkan jatuhnya korban. 



Di masa kepemimpinannya Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) diperkuat.

Hendri Septa turun langsung ke drainase yang dibangun untuk mengendalikan banjir,

Patra juga mengingatkan lagi, di masa pandemi covid-19 , terlihat kesungguhan Hendri Septa agar Kota Padang bisa segera terbebas dari Covid-19. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala. 

"Koordinasi yang intensif dilakukan dengan banyak pihak terutama, arahan untuk Dinas Kesehatan Kota Padang, camat dan lurah,” ujar peraih pin emas Kota Padang Tahun 2022 untuk Bidang Kemanusiaan.

Dikatakan Patra, sikap responsif Hendri Septa itu kemudian menghantarkan Kota Padang menjadi juara umum di Perhelatan Jambore Pengurangan Risiko Bencana pada Juli 2019. (*)


Muhammadiyah Tegaskan Dukungan Buat Hendri Hidayat pada Pilkada 2024

PADANG (suarrakyat.com)
- Pasangan Calon WaliKota dan Wakil WaliKota Padang nomor urut 3, Hendri Septa - Hidayat, mendapat dukungan penuh dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Padang dalam Pilkada 2024 yang akan berlangsung November ini. Hal ini diungkapkan Ketua PDM Kota Padang, M. Fikar Dt. Rajo Magek dalam kunjungan silaturahmi Hendri Septa dan Hidayat ke Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar Kamis 26 September 2024.

"Alhamdulillah, hasil rapat koordinasi ini telah kita pleno di tingkat daerah dan disampaikan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar," ujarnya.

Fikar saat menyambut kunjungan silaturahmi Hendri Septa dan Hidayat ke Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar, Kamis (26/9/2024).

M. Fikar mengungkapkan dukungan itu telah ditegaskanya dalam rapat koordinasi yang digelar PDM Kota Padang pada 21 September 2023. Rakor dilaksanakan di SMK 1 Muhammadiyah Kota Padang. "Jadi keputusan mendukung pasangan Hendri Septa-Hidayat merupakan hasil pleno PDM yang ke-50," tegasnya.

M. Fikar juga menjelaskan bahwa Hendri Septa yang dikenal sebagai politisi PAN itu, memiliki hubungan yang baik dengan Muhammadiyah. "Setiap kali Muhammadiyah mengadakan kegiatan, Hendri Septa selalu mendukung dan membantu. Beliau selalu menepati janjinya meskipun sering sibuk," katanya.

Selain itu, Hendri Septa juga merupakan kader Muhammadiyah. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Pemuda Muhammadiyah dan dua kali menjadi penasehat PDM Padang. Bahkan, ibu Hendri Septa saat ini merupakan Ketua Aisyiyah yang menunjukkan hubungan kuat keluarganya dengan Muhammadiyah. (*/rel)

Pasangan Hendri - Hidayat Gembira Mendapat Nomor Urut Tiga, Ini Rahasia

PADANG (suarrakyat.com) - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padang Hendri - Hidayat gembira mendapat nomor urut tiga. Kegembiraan ini diikuti serentak oleh pendukung mereka.  

Hendri Septa dan Hidayat menegaskan bahwa angka 3 yang mereka peroleh memiliki makna simbolis. Pertama sebagai tanda kematangan dan kolaborasi yang kuat. Hendri Septa mengatakan angka tersebut mencerminkan kesiapan mereka untuk melanjutkan pembangunan Kota Padang.

"Alhamdulillah, angka itu semuanya punya makna," ujar Hendri Septa ujar Hendri Septausai pengundian nomor urut di Hotel Truntum, Senin (23/9).

Menurut dia, dari tiga pasangan calon, Hendri dan Hidayat mendapatkan nomor urut 3.  Artinya pasangan ini paling matang dimana semua calon baru bicara dan merencanakan, sedangkan mereka sudah melakukan yang terbaik yang mereka bisa.

"Angka 3 itu adalah angka kematangan, dan insyaAllah kami tidak hanya berbicara. Kami akan melanjutkan rencana kerja kami pada lima tahun ke depan. Mohon doa restu agar kami dapat melanjutkan yang lebih baik," ungkapnya tegas.

Lain lagi makna simbolis yang diungkap Hidayat, sang calon Wakil Walikota Padang. Dia mengatakan bahwa angka 3 juga bermakna tigo tungku sajarangan, yang melambangkan perpaduan niniak mamak, ulama, dan cadiak pandai. Ada harmonisasi.

"Ini menjadi simbol kolaborasi dan sinergisitas antara Hendri Septa dan saya dalam rangka mempercepat pembangunan Kota Padang. Menjadikan Padang Hebat," jelas Hidayat.

Hidayat menyampaikan rencana-rencana pelaksanaan kampanye mereka. Kampanye akan dilakukan dengan santun dan penuh kegembiraan. Mereka berkomitmen untuk konsiste melaksanakannya. "Kami tidak akan memposisikan rakyat Kota Padang sebagai buruh politik untuk memenuhi ambisi politik, tetapi sebagai mitra kerja. Kami akan bergotong-royong untuk mencapai visi Padang Hebat dengan dukungan presiden terpilih, Prabowo Subianto," tegasnya.

Ketua KPU Kota Padang Dori Putra menyebutkan, sesuai dengan hasil penetapan calon, Pilkada Kota Padang diikuti oleh tiga pasangaan calon (Paslon).

"Sesuai yang telah kita tetapkan, Pilkada Padang diikuti 3 pasangan calon, yakni Muhammad Iqbal-Amasrul, Fadly Amran-Maigus Nasir dan pasangan Hendri Septa-Hidayat," jelas Dori.

Adapun nomor urut ketiga pasangan calon tersebut adalah Fadly Amran - Maigus (Nomor Urut 1), Iqbal - Amasrul (Nomor Urut 2) dan pasangan calon Hendri - Hidayat (Nomor Urut 3). (*)


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More